dibalik doa terdapat usaha

 Pada tanggal 11 bulan Robi'ul Tsani 561 H, Syaikh Abdul Qodir Jaelani usia 91 wafat. Di dalam manaqib Syaikh Abdul Qodir Al-Jaelani.           Disebutkan bahwa ada seorang pedagang bernama Abul Mudloffar Hasan bin Tamim al-Baghdadi sowan kepada Syaikh Hammad bin Muslim bin Darwah Ad-Dabbas pada tahun 521 H. Pedagang itu berkata: "Wahai tuanku, telah disiapkan sebuah kafilah dagang ke Syam untukku dengan modal tujuh ratus dinar". Dari kisah ini kita mendapatkan hikmah berupa sowan dulu kepada orang sholih untuk meminta doa restu sebelum memulai sesuatu yang penting, semisal bekerja atau menikah. Hal itu juga dilakukan oleh Sayyidina Jabir yang meminta izin menikah kepada Rosululloh dalam hadist: عن جابر قال: غزوت مع رسول الله ‏ ‏صلى الله عليه وسلم، ‏ ‏قال: فتلاحق ‏بي النبي ‏صلى الله عليه وسلم ‏وأنا على ‏ ‏ناضح ‏ ‏لنا قد أعيا فلا يكاد يسير، فقال لي: ما لبعيرك؟. قال قلت: عيي، قال: فتخلف رسول الله ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ‏فزجره ودعا له، فما زال بين يدي الإب...

Tak ada kata terlambat dalam berubah

Sekian banyak waktu terbuang untuk suatu hal yang sudah terjadi, karena banyak sekali ketidak sesuaian yang didapati dan disitulah letak hati yang sulit menerima sesuatu yang tidak enak untuk dirasakan, tapi mengapa hal itu disesali ?Perlu diingat bahwa segala sesuatu yang sudah terlewati tidak bisa kembali untuk diulangi lagi, sudah sepantasnya kita beranjak meninggalkan segala sesuatu yang sudah terjadi, tak perlu di ingat dan sangat tidak perlu di lakukan kembali, sekian banyak waktu terbuang sia sia untuk meratapi nasibnya, masa lalunya, dan kesalahan yang mungkin sulit dilupakan, ada beberapa macam cara yang bisa di lakukan dalam menghilangkan penatnya pikiran dan hati yang risau akan ketetapan. mengapa Harus memilih untuk senantiasa mengingat dan menyesali itu semua?
Mari cobalah bercermin dan sadar diri atas kekurangan hati dalam menerima situasi yang di alami, sebagian orang mampu menutupi kesedihan dengan caranya, mungkin dengan bertemu teman sekedar bercanda dan tawa bersama. Cobalah jangan pernah sendiri agar hati tenang dan gelisah dengan semua tragedi, mari bersama melawan kesedihan dan bersama berjalan melawan derita, mungkin dengan cara bersama, sedih gundah serta ketidaknyamanan akan hilang begitu saja, dan mari mencoba untuk tidak terpuruk dengan kesedihan yang melanda, dengan begitu hati akan terangkat dari penyakit hati yang tak mau menerima keadaan yang terjadi. Mari tingkatkan rasa syukur atas nikmat yang telah mendidik kita-kita ini untuk mempelajari dan mendambakan kehadiran kebahagiaan yang sudah tertutup dengan gelap dan kotoran dalam memandang dan menikmati nikmatNya.
Mari merubah nya. Berhubung kita sudah sadar tentang apa saja yang telah kita perbuat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini